MAKALAH ARSITEKTUR GAME
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Game Technology
Oleh:
Dinasty Laksamana Suci 130403020062
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJUUHAN MALANG
2016
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Game
adalah Permainan yang terstruktur, yang biasanya game ini dibuat untuk
menghilangkan stress atau juga bisa dibuat untuk Pendidikan agar orang yang
ingin belajar tidak merasakan rasa bosan pada suatu hal yang ingin dia
pelajari. Komponen dari Game itu adalah tujuan, aturan, tantangan,
dan interaksi. Game pada umumnya melibatkan stimulasi mental atau fisik,
dan bisa keduanya. Banyak Game yang bisa mengembangkan kreatifias seseorang,
sebagai bahan latihan, atau simulasi pendidikan.
Pada jaman modern seperti ini banyak Game yang melibatkan permainan yang
menggunakan Otak tanpa menggerakan seluruh fisik dikarenakan oleh
teknologi yang berkembang pesat.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak aplikasi yang mempermudah pembuatan
game, dan untuk membuat sebuah game dibutuhkan arsitektur game untukmembuat
game yang baik.
B. Tujuan
-
Mampu membuat game
secara terstruktur
-
Mampu mengembangkan
model game yang lebih modern
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Game Engine
Game Engine adalah system perangkat lunak yang
dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Game engine memberikan
kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan dibuat. Mulai dari
sistem rendering, physics, arsitektur suara scripting, AI, dan bahkan
networking. Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari aspek sebuah game.
Tujuan game engine adalah untuk mempermudah pembuatan
bagian-bagian tertentu dalam game, membagi-bagi pengembangan game menjadi
modul-modul tertentu dan memudahkan kolaborasi antar pihak.
B.
Arsitektur
Game Engine
Arsitek adalah pelajaran untuk membuat rancangan
dari bangunan. Sedangkan arsitektur mesin game adalah system perangkat lunak
yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Dapat
dikatakan bahwa arsitektur mesin game itu adalah rancangan dari sistem
perangkat lunak dari game itu sendiri.
Tahap awal dari merancang suatu game adalah
memilih jenis game yang akan dibuat agar dapat lebih terfokus dalam
mengerjakannya. Selanjutnya adalah mendesaian game yang akan dibuat.
Setelah kita memiliki desain game, langkah berikutnya adalah
mengimplementasikan desain tersebut menjadi source code. Apabila source
telah selesai dirancang, maka game tersebut dapat dimainkan dan digunakan
sesuai yang diinginkan oleh sang pembuat game. Apakah game tersebut
dibuat untuk dikomersilkan atau dikembangkan oleh orang lain.
C.
Elemen Elemen Dalam Game
Beberapa elemen yang terdapat dalam game engine, yaitu:
1.
Tools/Data
Pada pengembangan game paling tidak dibutuhkan beberapa tools
seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika
diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan
menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
2.
System
System adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk
melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. System adalah
bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan
implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat
beberapa sub system seperti graphics, input, sound, timer, configuration.
System bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub
system yang terdapat di dalamnya.
3.
Console
Console dapat merubah setting game dan setting game engine di
dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console biasa
digunakan dalam proses debugging, seperti misalnya apabila game engine tersebut
mengalami error maka kita hanya mengoutputkan error message tersebut ke dalam
console tanpa harus melakukan restart.
4.
Support
Support merupakan bagian yang sering digunakan pada system di
galam game engine. Support berisikan rumus-rumus matematika yang biasa
digunakan, vector, matrix, memory, file loader. Merupakan dasar dari game
engine dan hampir digunakan dalam semua project game engine.
5.
Renderer/Engine Core
Renderer/engine core terdiri dari beberapa sub yaitu visibility,
collision detection dan response, camera, static geometry, dynamic geometry,
particle systems, billboarding, meshes, skybox, lighting, fogging, vertex
shading dan output.
6.
Game Interface
Game interface merupakan layer antara game engine dan game itu
sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertuuan untuk memberikan interface
apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi yang bersifat dinamis sehingga
memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
7.
The Game
Game merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri,
sehingga ini tergantung bagaimana pengguna dalam mengembangkannya.
D. Tipe-Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang dengan macam-macam
jenis dan tujuannya. Ada 3 tipe game engine yaitu sebagai berikut :
1.
Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya
menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX
atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka
kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka
juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih
disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga
memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan
komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri.
Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang
balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk
menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam
beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat
mengganggu.
2.
Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan
pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries
model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang,
sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game
engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan
game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar
tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang
menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut
untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini
adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah
sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat
menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
3.
Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat
dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri
menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan
sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang
kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa
dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata
suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer
cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah
menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang
ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis
game-game mereka secepatnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
arsitektur
game adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan
pengembangan video game. Terdapat banyak
langkah untuk membuat sebuah game. Arsitektur game engine ini sangat cocok
diterapkan untuk para pemula dibidang developer game dan sebagai panduan dalam
pembuatan sebuah game ataupun video game.
0 comments:
Post a Comment