Makalah

Tuesday, October 25, 2016

MAKALAH ARSITEKTUR GAME
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Game Technology


 


Oleh:

Joko Widodo                              130403020049













SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJUUHAN MALANG
2016



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Game adalah Permainan yang terstruktur, yang biasanya game ini dibuat untuk menghilangkan stress atau juga bisa dibuat untuk Pendidikan agar orang yang ingin belajar tidak merasakan rasa bosan pada suatu hal yang ingin dia pelajari. Komponen dari Game itu adalah tujuan, aturan, tantangan, dan interaksi. Game pada umumnya melibatkan stimulasi mental atau fisik, dan bisa keduanya. Banyak Game yang bisa mengembangkan kreatifias seseorang, sebagai bahan latihan, atau simulasi pendidikan.
            Pada jaman modern seperti ini banyak Game yang melibatkan permainan yang menggunakan Otak  tanpa menggerakan seluruh fisik dikarenakan oleh teknologi yang berkembang pesat.
            Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak aplikasi yang mempermudah pembuatan game, dan untuk membuat sebuah game dibutuhkan arsitektur game untukmembuat game yang baik.
B.  Tujuan
-                    Mampu membuat game secara terstruktur
-                    Mampu mengembangkan model game yang lebih modern


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Game Engine

Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan dibuat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur suara scripting, AI, dan bahkan networking. Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari aspek sebuah game.
Tujuan game engine adalah untuk mempermudah pembuatan bagian-bagian tertentu dalam game, membagi-bagi pengembangan game menjadi modul-modul tertentu dan memudahkan kolaborasi antar pihak.

B.    Arsitektur Game Engine

Arsitek adalah pelajaran untuk membuat rancangan dari bangunan. Sedangkan arsitektur mesin game adalah system perangkat lunak yang  dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Dapat dikatakan  bahwa arsitektur mesin game itu adalah rancangan dari sistem perangkat  lunak dari game itu sendiri.

Tahap awal dari merancang suatu game adalah memilih jenis game yang akan  dibuat agar dapat lebih terfokus dalam mengerjakannya. Selanjutnya adalah  mendesaian game yang akan dibuat. Setelah kita memiliki desain game,  langkah berikutnya adalah mengimplementasikan desain tersebut menjadi  source code. Apabila source telah selesai dirancang, maka game tersebut  dapat dimainkan dan digunakan sesuai yang diinginkan oleh sang pembuat  game. Apakah game tersebut dibuat untuk dikomersilkan atau dikembangkan  oleh orang lain.

C.    Elemen Elemen Dalam Game

Beberapa elemen yang terdapat dalam game engine, yaitu:

1.   Tools/Data
Pada pengembangan game paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.

2.   System
System adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. System adalah bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system seperti graphics, input, sound, timer, configuration. System bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.

3.   Console
Console dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console biasa digunakan dalam proses debugging, seperti misalnya apabila game engine tersebut mengalami error maka kita hanya mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart.
4.   Support
Support merupakan bagian yang sering digunakan pada system di galam game engine. Support berisikan rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan dalam semua project game engine.
5.   Renderer/Engine Core
Renderer/engine core terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, collision detection dan response, camera, static geometry, dynamic geometry, particle systems, billboarding, meshes, skybox, lighting, fogging, vertex shading dan output.
6.   Game Interface
Game interface merupakan layer antara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertuuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
7.   The Game
Game merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga ini tergantung bagaimana pengguna dalam mengembangkannya.

D.    Tipe-Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang dengan macam-macam jenis dan tujuannya. Ada 3  tipe game engine yaitu sebagai berikut :
1.   Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
2.   Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.

3.   Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.

E. Beberapa contoh jenis game engine :

1. Freeware game engine/open source game engine.
  • Golden T Game Engine (GTGE)
  • Axiom Engine
  • Allegro Library
  • Box2D
  • Build Engine
  • Cube
  • Cube 2
  • DarkPlaces
  • jMonkeyEngine (jME)
  • Panda3D
  • Sphere
  • Blender Game Engine
2. Commercial engines/game engine berbayar (komersial).
  • Alamo
  • A.L.I.V.E
  • BigWorld
  • DXStudio
  • Dunia Engine
  • Euphoria
  • GameStudio
  • Jade Engine
  • Jedi
  • Medusa
  • RPG Maker VX
  • RPG Maker XP
  • RPG Maker 2003
  • RPG Maker 95
  • Vision Engine
3. Engine Berbayar Untuk membuat game 3D:
  • 3D Game Maker
  • 3D Game Studio
  • DarkBASIC
  • TrueVision
  • FPS Creator
  • Blade 3D
  • Source
  • Esenthel for commercial
  • Torque 3D
  • Shiva 3D
  • CryEngine

4. Engine Berbayar Untuk membuat game 2D:
  • RPG MAKER VX
  • RPG MAKER XP
  • Game Maker Pro
5. Engine Gratis Untuk membuat game 3D:
  • Panda 3D *)
  • OGRE *)
  • Esenthel for non­commercial
  • Unity Free Edition
  • G3D *)
  • Genesis3D *)
  • FPS Creator Free Edition
  • DarkBASIC Pro Free Edition
  • Cube 2 (Sauerbraten) *)
  • Unreal Development Kit
  • Platinum Arts Sandbox *)
  • CAST II *)
  • 3D RAD Pro
  • DX Studio
  • Blender *)
  • Angel ( ini engine­nya Nusantara Online) *) **)
  • Irrlicht *)
  • id Tech (a.k.a Doom Engine, yang dipakai membuat Doom 2) *)
  • Quake Engine (yang dipakai menggarap Quake dan Half­Life) *)

6. Engine Gratis Untuk membuat game 2D:
  • RPG MAKER 2000
  • RPG MAKER 2003
  • 001 Action/RPG Maker
  • Game maker
  • 2D Fighter Maker
  • M.U.G.E.N.
  • Adventure Maker
  • Adventure Game Studio
  • Stratagus *)
  • Battle for Westnoth *)
  • RPG Studio *) **)
  • Scirra Construct*)
Continue Reading...

makalah arsitektur game

MAKALAH ARSITEKTUR GAME
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Game Technology


 


Oleh:

Dinasty Laksamana Suci                              130403020062













SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJUUHAN MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Game adalah Permainan yang terstruktur, yang biasanya game ini dibuat untuk menghilangkan stress atau juga bisa dibuat untuk Pendidikan agar orang yang ingin belajar tidak merasakan rasa bosan pada suatu hal yang ingin dia pelajari. Komponen dari Game itu adalah tujuan, aturan, tantangan, dan interaksi. Game pada umumnya melibatkan stimulasi mental atau fisik, dan bisa keduanya. Banyak Game yang bisa mengembangkan kreatifias seseorang, sebagai bahan latihan, atau simulasi pendidikan.
            Pada jaman modern seperti ini banyak Game yang melibatkan permainan yang menggunakan Otak  tanpa menggerakan seluruh fisik dikarenakan oleh teknologi yang berkembang pesat.
            Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak aplikasi yang mempermudah pembuatan game, dan untuk membuat sebuah game dibutuhkan arsitektur game untukmembuat game yang baik.
B.  Tujuan
-                    Mampu membuat game secara terstruktur
-                    Mampu mengembangkan model game yang lebih modern



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Game Engine

Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan dibuat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur suara scripting, AI, dan bahkan networking. Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari aspek sebuah game.
Tujuan game engine adalah untuk mempermudah pembuatan bagian-bagian tertentu dalam game, membagi-bagi pengembangan game menjadi modul-modul tertentu dan memudahkan kolaborasi antar pihak.

B.    Arsitektur Game Engine

Arsitek adalah pelajaran untuk membuat rancangan dari bangunan. Sedangkan arsitektur mesin game adalah system perangkat lunak yang  dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Dapat dikatakan  bahwa arsitektur mesin game itu adalah rancangan dari sistem perangkat  lunak dari game itu sendiri.

Tahap awal dari merancang suatu game adalah memilih jenis game yang akan  dibuat agar dapat lebih terfokus dalam mengerjakannya. Selanjutnya adalah  mendesaian game yang akan dibuat. Setelah kita memiliki desain game,  langkah berikutnya adalah mengimplementasikan desain tersebut menjadi  source code. Apabila source telah selesai dirancang, maka game tersebut  dapat dimainkan dan digunakan sesuai yang diinginkan oleh sang pembuat  game. Apakah game tersebut dibuat untuk dikomersilkan atau dikembangkan  oleh orang lain.

C.    Elemen Elemen Dalam Game

Beberapa elemen yang terdapat dalam game engine, yaitu:

1.   Tools/Data
Pada pengembangan game paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.

2.   System
System adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. System adalah bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system seperti graphics, input, sound, timer, configuration. System bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.




3.   Console
Console dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console biasa digunakan dalam proses debugging, seperti misalnya apabila game engine tersebut mengalami error maka kita hanya mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart.
4.   Support
Support merupakan bagian yang sering digunakan pada system di galam game engine. Support berisikan rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan dalam semua project game engine.
5.   Renderer/Engine Core
Renderer/engine core terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, collision detection dan response, camera, static geometry, dynamic geometry, particle systems, billboarding, meshes, skybox, lighting, fogging, vertex shading dan output.
6.   Game Interface
Game interface merupakan layer antara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertuuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
7.   The Game
Game merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga ini tergantung bagaimana pengguna dalam mengembangkannya.

D.    Tipe-Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang dengan macam-macam jenis dan tujuannya. Ada 3  tipe game engine yaitu sebagai berikut :
1.   Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
2.   Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
3.   Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.



BAB III
PENUTUP
A.          Kesimpulan

arsitektur game adalah sistem perangkat lunak yang  dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Terdapat banyak langkah untuk membuat sebuah game. Arsitektur game engine ini sangat cocok diterapkan untuk para pemula dibidang developer game dan sebagai panduan dalam pembuatan sebuah game ataupun video game.
Continue Reading...

Layout Layout pada Android Studio

Saturday, April 11, 2015



 
GRID LAYOUT
 Grid layout merupakan salah satu layout yang digunakanuntuk mengatur tata letak pada panel. Gridlayout merupakan bagian dari library AWT. Grid layout menempatkan komponen dalam bentuk “rectangular grid”. Metode grid layout akan membagi area layar menjadi sejumlah tempat dalam bentuk matriks ukuran yang sama. Area layar dibagi dalam format baris dan kolom, sehingga setiap komponen akan memiliki ukuran yang sama, tidak melihat dari ukuran yang sebenarnya. Setiap terjadi perubahan ukuran frame, ukuran setiap komponen pun akan berubah.
Pada prinsipnya yang dipertahankan adalah jumlah barisdan kolom yang telah ditentukan. Grid layout menempatkan komponen dengan urutan dari kiri kekanan, dari atas kebawah dan memaksa setiap komponen untuk menempati space container yang kosong serta membagi rata ukuran setiap space tersebut. gridLayout paling cocok digunakan untuk menyusun komponen yang berukuran sama , misal 2 buah JPanel berukuran sama di dalam sebuah frame.
Ada 3 konstuktor untuk grid layout:
a. GridLayout() => membuat layout dengan satu kolom perkomponen. Hanya satu                                   baris yang digunakan
b. GridLayout(int rows, int cols) => membuat satu layout berdasarkan jumlah baris                                   dan kolom yang digunakan.
c. GridLayout(int rows, int cols, int hgap, int vgap) =>  membuat layout berdasarkan                                  jumlah baris dan kolom yang diinginkan, serta ukuran jarak (gap) horizontal maupun vertical untuk setiap baris dan kolom tersebut.

Table Row
Merupakan komponen untuk membuat table pada android . jika kita ingin membuat sebuah table maka kita harus membuat baris (table row)  yg terdiri dari beberapa widget yg di inginkan
Linear Layout
adalah layout yang terstruktur. linear layout akan meletakkan elemen yang ada di dalamnya secara berurutan tergantung orientationnya. jika  orientationnya vertical, maka peletakan elemen akan terurut kebawah. Sedangkan jika orientationnya horizontal (secara default, orientation horizontal tidak ditulis di dalam XML), maka peletakan elemennya akan terurut ke samping.
Relative Layout
adalah layout yang tergantung. Relative layout akan meletakkan elemen secara bebas, tidak terurut. Peletakan berdasarkan ketergantungannya kepada yang lain misal kepada parent atau kepada elemen lain.



Table Layout

      Table Layout meletakan komponen dalam bentuk tabel (baris dan kolom), mirip seperti Table yang digunakan di HTML untuk mengatur layout. Penggunamendefinisikan baris dengan tag <TableRow> dan secara otomatis sistem mendefinisikan kolomnya.

Kita dapat menentukan bahwa elemen harus menempati lebih dari satu kolom menggunakan android: layout_span. Hal ini dapat meningkatkan jumlah total kolom juga, jadi jika kita memiliki baris dengan dua elemen dan setiap elemen memiliki android: layout_span = "3" maka akan memiliki setidaknya enam kolom dalam tabel.
Kolom dimulai dari nol

Frame Layout

      Frame layout digunakan untuk menampilkan satu komponen. Jika ada lebih dari satu widget, maka akan ditampilkan secara bertumpuk.  Kita bisa menambahkan layout lain sebagai child di dalam frame layout.
Contoh untuk deklarasi berikut menampilkan dua ImageView (pastikan file image telah disimpan di direktori : [project]/res/drawable-xxhdpi,

Continue Reading...